Marden Company

Kasus 7-7 Marden Company Pada Marden Company, divisi pada umumnya memiliki laporan keuangan tersendiri. Piutang ditagih

Views 307 Downloads 3 File size 83KB

Report DMCA / Copyright

DOWNLOAD FILE

Recommend stories

Citation preview

Kasus 7-7 Marden Company Pada Marden Company, divisi pada umumnya memiliki laporan keuangan tersendiri. Piutang ditagih masing-masing divisi tetapi pembayarannya menggunakan rekening atas nama Marden Company. Pos utang yang tercantum pada neraca sebesar 9% berasal dari penerbitan obligasi. Bunga dari utang ini tidak dibebankan kepada divisi. Rekomendasi : Terdapat dua alternatif untuk mengukur kinerja manajer divisi yaitu ROI (Return on Investment) dan EVA (Economic Value Added). Interest of debt Marden Company sebesar 9%, sehingga kami mengasumsikan interest of equity sebesar 11% karena interest of equity biasanya lebih besar dari interest of debt. Asumsi : Ke = 11%, tax = 40% mengikuti tingkat pajak penghasilan yang berlaku di Amerika Serikat. 

Perhitungan EVA : EVA = NOPAT – Capital Charges NOPAT = Laba usaha – pajak = 600*(1-0.4) = 360 Invested Capital = (Total hutang + Ekuitas) – Hutang Jangka Pendek = (700 + 1.300) – 400 = 1.600 WACC = [E/(E+D)*ke] + [D/(E+D)*kd] = [(1.300/2.000)*11%] + [(700/2.000)*9%] = 10.3% Capital Charge = WACC*Invested Capital = 10.3%*1.600 = 164.8 EVA = NOPAT – Capital Charges = 360 – 164.8 = 195.2 Dari perhitungan diperoleh nilai EVA positif yaitu sebesar 195.2. EVA positif menunjukkan bahwa pusat investasi memberi sumbangan tambahan aset kepada korporat setelah menyumbang untuk membayar bunga dan dividen. Dalam hal ini, masing-masing divisi pada Marden Company member sumbangan tambahan asset kepada perusahaan sebesar 195.2 setelah menyubang untuk membayar bunga dan dividen.



Perhitungan ROI :

ROI = (Net Profit After Interset and Tax / Assets Employed) x 100 Net Profit After Interest = 600 – (700*9%) = 537 Net Profit After Interest and Tax = 537*(1-0.4) = 322.2 ROI = (322.2/2.400)*100 = 13.43% Dari perhitungan diperoleh tingkat ROI sebesar 13.43%. Kedua pengukuran kinerja manajemen tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan ROI adalah : 

ROI merupakan pengukuran yang komprehensif dimana semua laporan

 

keuangan dapat tercermin dalam rasio ini. ROI sangat mudah dihitung dan dipahai ROI merupakan denominator yang dapat diterapkan ke setiap unit organisasi yang bertanggung jawab terhadap profitabilitas, tanpa mempedulikan ukuran dan jenis usahanya

Adapun kelemahan ROI antara lain :  

Tingkat pengembalian yang rendah akan menurunkan ROI Keputusan-keputusan yang meningkatkan ROI suatu pusat investasi dapat



menurunkan laba keseluruhan Mendorong manajer hanya focus pada keuntungan jangka pendek

Kelebihan EVA : 

Dengan EVA seluruh unit bisnis memiliki tujuan laba yang sama untuk



investasi sebanding. Keputusan yang menaikkan EVA unit bisnis dapat selalu menaikkan laba atau



EVA perusahaan secara keseluruhan. EVA dapat menggunakan tingkat bunga yang berbeda-beda untuk tipe-tipe



aset yang berbeda è rate untuk modal kerja lebih rendah. EVA memiliki korelasi positif yang lebih kuat dengan perubahan nilai pasar perusahaan daripada ROI.

Kelemahan EVA : 



Jika dibandingkan EVA dan ROI, maka EVA merupakan ukuran kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan ROI untuk mengukur kinerja masing-masing divisi pada Marden Company. EVA adalah laba operasi bersih setelah pajak dikurangi biaya

modal. Jika perusahaan menggunakan ROI untuk mengukur kinerja, maka tidak bisa memaksimalkan nilai pemegang saham. Selain itu, EVA memiliki korelasi positif yang lebih kuat dengan perubahan nilai pasar perusahaan dibandingkan dengan ROI. Referensi : Buku MCS……………….. Sugiri, Slamet. 2015. Measuring and Controlling Assets Employed. Bahan ajar Management Control System yang diperoleh dari Buku Management Control System 12th Edition Karya Robert N. Anthony dan Vijay Govindarajan (2007).