Praktikum Kalibrasi

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN KALIBRASI DISUSUN OLEH : LABORATORIUM INSTRUMENTASI DAN ELEKTRONIKA SEKOLAH TINGGI ENERG

Views 94 Downloads 3 File size 1MB

Report DMCA / Copyright

DOWNLOAD FILE

Recommend stories

Citation preview

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN KALIBRASI

DISUSUN OLEH : LABORATORIUM INSTRUMENTASI DAN ELEKTRONIKA SEKOLAH TINGGI ENERGI DAN MINERAL Akamigas STEM Akamigas 2015

PENDAHULUAN A. Umum

Kesungguhan dan ketertiban dalam melakukan praktikum merupakan prasyarat utama untuk mecpai keberhasilan praktikum anda. Oleh karena itu selama anda melaksanakan praktikum di laboratorium instrumentasi dan elektonika ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan: 1. Selama praktikum, praktikan dibimbing oleh dosen/Instruktur dan untuk itu praktikan harus mempersiapkan segala sesuatu tentang percobaan yang akan dilakukan. 2. Sebelum melaksanakan praktikum, periksa semua peralatan yang akan digunakan dan pinjamlah peralatan yang belum ada. 3. Dalam melaksanakan praktikum perlu diperhatikan penggunaan waktu yang ada, karena waktu pelaksanaan praktikum rinciannya adalah sebagai berikut: a. Persiapan: persiapan praktikum diberi waktu 20 menit, dan selama persiapan tugas praktikan adalah menyerahkan tugas pendahuluan dan meminjam peralatan yang ada. b. Melakukan Percobaan praktikan diberi sesuai dengan waktu yang ditentukan dan digunakan untuk mencatat hasil praktikum dalam lembar laporan sementara. 4. Praktikan dilarang mengerjakan tugas pendahuluan dilingkungan laboratorium elektronika 5. Sebelum melakukan percobaan setiap praktikan harus mempersiapkan laporan resmi yang telah ditulisi dengan tujuan percobaan, teori, cara kerja, serta persiapkan pula kertas karbon dan kertas grafik bila diperlukan. B. Tata Tertib

Tata Tertib yang harus diperhatikan dan ditaati selama melakukan praktikum adalah: 1. Praktikan harus hadir 15 menit sebelum praktikum dimulai 2. Praktikan baru diijinkan masuk laboratorium setelah percobaan yang akan dilaksanakan dinyatakan siap oleh Dosen/Instruktur. 3. Tas atau pelengkapan (alat komunikasi) tidak diperkenankan dibawa kedalam ruang praktikum, kecuali buku petunjuk praktikum. 4. Sebelum memulai praktikum mahasiswa melakukan peminjaman dengan mengunakan bon pinjam sesuai kebutuhan praktikum melalui instruktur praktikum. 5. Selama melakukan praktikum,praktikan harus berpakaian rapih dan sopan dan tidak diperbolehkan memakai sandal, bertopi, merokok, membuat gaduh dan lain-lain.Setiap praktikan harus melakukan praktikum dengan rekan yang telah ditentukan.

6. Selama melakukan praktikum, praktikan hanya diperbolehkan mengerjakan tugas dimeja yang telah disediakan 7. Selama melakukan percobaan, semua data hasil percobaan ditulis dalam kolom-kolom table yang telah disediakan, dan membuat laporan sementara. 8. Berdasarkan laporan sementara yang telah disetujui, praktikan membuat laporan resmi dengan tugas yang diberikan dalam modul praktikum 9. Jika praktikan akan meninggalkan ruang praktikum, harus melaporkan kepada Dosen/Instruktur.

10.Praktikan yang sudah menyelesaikan tugas-tugasnya, diharuskan meninggalkan ruang praktikum 11.Ketidakhadiran peserta dalam ruang praktikumharus atas sepengetahuan dosen/instruktur yang bersangkutan. Ketidakhadiran tanpa izin akan mengurangi nilai sebesar 20% 12.Setelah melakukan praktikum selesai mahasiswa mengembalikan peralatan praktikum ketempat semula. C. Sanksi 1. Pelanggaran terhadap: a. Point A-4 dosen/instruktur berhak melakukan pencoretan terhadap tugas yang telah dikerjakan b. Point A-5, B-1, B-5, dan B-10 diberikan sanksi pembatalan percobaan yang dilakukan c. Point A-5, B-3, B-4, dan B-10 diberikan sanksi peringatan dan apabila peringatan sudah sampai 3 kali, praktikan akan dikeluarkan dan mendapat nilai E 2. Praktikan yang melakukan kecurangan dapat dikenaan sanksi berupa pembatalan terhadap seluruh praktikum dan diberi nilai E 3. Praktikan yang karena kelalaianya menyebabkan kerusakan atau menghilangkan alat milik laboratorium harus mengganti alat tersebut.

Sanksi lain yang ada diluar sanksi-sanksi diatas ditentukan kemudian oleh Kepala Laboratorium.

Cepu, Januari 2015

Tim Laboratorium Ins dan Eleka

[Halaman Judul]

L A P O R A

N PRAKTIKUM INSTRUMENTASI DAN KONTROL

CONTOH FORMAT LAPORAN

Judul: [Topik + buat judul sendiri sesuai tema praktikum]

Nama: [Nama Lengkap] NIM: Program Studi:

[LOGO AKAMIGAS]

LABORATORIUM INSTRUMENTASI PERGURUAN TINGGI KEDINASAN AKADEMI MINYAK DAN GAS BUMI PTK AKAMIGASSTEM 2013

[Spasi: 1.5, kecuali tabel dan judul tabel atau gambar dengan spasi: 1] Judu l: [Topik + buat judul sendiri sesuai tema praktikum] Pendahulu an [Berisi tentang latar belakang praktikum (dilengkapi dengan pustaka yang menunjang) dan tujuan dari praktikum] Bahan dan Metode [Berisi tentang waktu dan tempat pelaksanaan praktikum dan detail metode yang serta analisis yang digunakan] Has il [Hasil praktikum, meliputi (i) hasil kelompok dan (ii) hasil kompilasi dari keseluruhan kelompok. Disebutkan nama-nama anggota kelompok. Lengkapi dengan tabel dan gambar sesuai dengan petunjuk dalam praktikum. Bila diperlukan juga bisa diberikan lampiran data mentah. Di dalam hasil, hanya mendiskripsikan data hasil pengamatan, bukan melakukan pembahasan.] Pembaha san [Membahas hasil, meliputi hasil kelompok dan hasil kompilasi keseluruhan kelompok. Bahas secara spesifik kemudian diperluas sesuai dengan topic dari praktikum. Pembahasan harus disertai dengan pustaka yang menunjang.] Daftar Pustaka [Sesuai dengan format penulisan pustaka] Lampir an [Apabila diperlukan]

LAMPIRAN ANALISA DATA 1. Ketidakpastian pada pengukuran berulang Agar ketepatan hasil percobaan lebih akurat lagi, maka kita harus mengulang-ulang suatu percobaan. Makin banyak percobaan dilakukan, hasilnya akan lebih baik. Dalam ilmu statistika dasar disebutkan bahwa :  nilai terbaik dari suatu percobaan berulang adalah rata-rata dari sampel : x x ....x1 3 x 2 n



…………………….(1.2)

n menunjukan banyaknya percobaan yang dilakukan dan angka x1, x2, x3 dan seterusnya menunjukan hasil percobaan ke 1, ke 2, ke 3 dan seterusnya. Ketidakpastiannya adalah standar deviasi dari rata-rata : S  

nΣx i (Σx i )2 ……………………….(1.3a) 1 2

n 1 x n atau boleh juga menggunakan : n

S

 X

i 1

i



X 2

(n 1)

Deviasi standar inilah yang digunakan sebagai x pengukuran berulang. Contoh : Sebuah pengukuran berulang panjang suatu besaran fisika menghasilkan : 10,1 ; 10,3 ; 10,3 ; 10,4 ; 10,4 ; 10,5 ; 10,6 ;10,6 ; 10,6 ; 10,7 (cm) Berapakah hasil pengukuran beserta ketidakpastiannya ? Agar lebih mudah maka bisa dituliskan dalam bentuk tabel : i 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

xi 10,1 10,3 10,3 10,4 10,4 10,5 10,6 10,6 10,6 10,7

xi 2 102,01 106,09 106,09 108,16 108,16 110,25 112,36 112,36 112,36 114,49



104,5

1092,33

Dengan menggunakan persamaan (1.2) maka rataratanya adalah : x = 104,5/10 = 10,45 cm dan ketidakpastiannya dihitung menurut rumus (1.3) : 1 10(1092,33) (104,5)2

Δx  10

9

 0.06 sehingga hasil pengukurannya : x = (10,45 0,06) = (1,045 0,006) x 101 cm dan dianalisa dengan regresi linier sederhana hal 1 – 3 sampai kesalahan standar estimasi saja. 2. Regresi Linier Sederhana Dalam mengolah data sering digunakan analisis regresi dan korelasi. Analisa regresi dan korelasi telah dikembangkan untuk mempelajari pola dan mengukur hubungan statistik antara dua atau lebih variabel. Namun karena bab ini hanya membahas tentang regresi linier sederhana, maka hanya dua variabel yang digunakan. Sedangkan sebaliknya jika lebih dari dua variabel yang terlibat maka disebut regresi dan korelasi berganda . Analisa ini akan memberikan hasil apakah antara variabel-variabel yang sedang diteliti atau sedang dianalisis terdapat hubungan, baik saling berhubungan, saling mempengaruhi dan seberapa besar tingkat hubungannya. Pada dasarnya analisis ini menganalisis hubungan dua variabel dimana membutuhkan dua kelompok hasil observasi atau pengukuran sebanyak n ( data ). Data hubungan antara variabel X dan Y berdasarkan pada dua hal yaitu : 1. Penentuan bentuk persamaan yang sesuai guna meramalkan ratarata Y melalui X atau rata-rata X melalui Y dan menduga kesalahan selisih peramalan. Hal ini menitikberatkan pada observasi variabel tertentu, sedangkan variabel- variabel lain dikonstantir pada berbagai tingkat atau keadaan, hal inilah yang dinamakan Regresi. 2. Pengukuran derajat keeratanantara variabel X dan Y. Derajat ini tergantung pada pola variasi atau interelasi yang bersifat simultan dari variabel X dan Y. Pengukuran ini disebut Korelasi. Hubungan antara variabel X dan Y kemungkinan merupakan hubungan dependen sempurna dan kemugkinan merupakan hubungan independen sempurna. Variabel X dan Y dapat dikatakan berasosiasi atau berkorelasi secara statistik jika terdapat batasan antara dependen dan independen sempurna. Metode analisis ini juga digunakan untuk mengestimasi atau menduga besarnya suatu variabel yang lain telah diketahui nilainya.

Salah satu contoh adalah untuk menganalisis hubungan antara tingkat pendapatan dan tingkat konsumsi. Rumusan Regresi Linier Sederhana Persamaan regresi linier sederhana : � = � +

�(�) Dimana : a = konstanta b = koefisien regresi Y = Variabel dependen ( variabel tak bebas ) X = Variabel independen ( variabel bebas) Untuk mencari rumus a dan b dapat digunakan metode Least Square sbb:

�∑ �� − ∑ � . ∑ � �= �∑ � 2 − (∑ �)2 ∑ � − �. ∑ � �= � 3. Aturan Baku Penulisan Dalam hal penulisan suatu hasil pengukuran, khususnya pengukuran berulang, terdapat suatu aturan yang baku, yaitu : (x x) x 10

a

Dengan ketidakpastian (ktp) relatif adalah x dan x nilainya ada diantara 10